Curug Siliwangi Bandung - terletak di areal wanawisata Gunung Puntang di komplek Gunung Malabar di lahan RPH Logawa, yang dikelola BKPH Banjaran, KPH Bandung Selatan. Adapun wanawisata ini berada di ketinggian 1.290 m dpl, dengan konfigurasi lapangan pada umumnya bergelombang dengan suhu udara 18 sampai 23 derajat Celsius dan curah hujan 2.000 hingga 2.500 mm/tahun.
Curug Siliwangi memiliki ketinggian terjunan air sekitar 100 m.
Legenda
Konon Curug Siliwangi terjadi ketika si bocah yang akhirnya dikenal dengan sebutan Prabu Siliwangi, buang air kecil dari atas Gunung Reregan. Dan karena airnya, Curug Siliwangi diyakini mengandung tuah yang teramat sangat dan dijaga langsung oleh sang Prabu, maka tempat inilah yang di anggap paling keramat ketimbang Cipangubusan atau sumber air keramat, Geger Hanjuang tempatnya sang Prabu menghabiskan waktu istirahat dan Batu Pedang tempat dimana beliau menyimpan pedang kesayangannya.
Lokasi
Terletak di kawasan Bandung Selatan, tepatnya di Desa Cimaung, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa barat.
Peta dan Koordinat GPS : 7° 7' 40.00" S 107° 38' 12.29" E
Aksesbilitas
Berjarak sekitar 30 km dari Kota Bandung ke arah selatan. Dari areal wanawisata Gunung Puntang, Curug Siliwangi ini berjarak sekitar 3,5 km (dengan waktu tempuh sekitar 2 jam perjalanan) dengan menyusuri jalan setapak yang cukup terjal dan menyeberangi beberapa sungai yang membelah jalan (tanpa jembatan).
Untuk mencapai lokasi ini tidak begitu sulit, selain dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi, juga dapat ditempuh dengan kendaraan umum. Dari Terminal Kebon Kalapa naik bus jurusan Pangalengan, turun di daerah Cimaung, kemudian dilanjutkan dengan menggunakan angdes atau ojek menuju lokasi. Bisa juga dari Terminal Tegalega (arah M.Toha) atau Buah Batu (arah Dayeuh Kolot), naik kendaraan umum jurusan Banjaran, kemudian dilanjutkan dengan menggunakan kendaraan umum menuju lokasi. Di samping itu, juga dapat ditempuh dari terminal Leuwipanjang (arah Soreang). Naik jurusan Banjaran atau menumpang bus jurusan Pangalengan.
Bagi yang membawa kendaraan pribadi, dari pusat kota Bandung dapat melalui Soreang atau Buah Batu. Bila melaui Buah Batu ikuti saja Jalan Raya Mochamad Toha melalui Dayeuh Kolot melewati Terminal Banjaran. Dari kota kecamatan ini, jaraknya kurang lebih sekira lima kilometer sampai di persimpangan Cimaung. Hal yang perlu diingat, jangan lepaskan pandangan ke sebelah kiri, agar mudah melihat papan petunjuk menuju lokasi.
Fasilitas dan Akomodasi
Fasilitas yang ada antara lain Bumi Perkemahan Gunung Puntang seluas 5 Ha, parkir kendaraan yang cukup luas, MCK, Musholla dan beberapa warung yang menyediakan aneka jajanan. Juga di kawasan ini tersedia akomodasi beberapa saung berupa pendopo untuk istirahat atau menginap bagi pengunjung yang tidak membawa perlengkapan berkemah.
Tiket dan Parkir
Tiket masuk ke kawasan ini adalah Rp 5.000 per orang.
Wisata Lain
Curug Siliwangi memiliki ketinggian terjunan air sekitar 100 m.
Legenda
Konon Curug Siliwangi terjadi ketika si bocah yang akhirnya dikenal dengan sebutan Prabu Siliwangi, buang air kecil dari atas Gunung Reregan. Dan karena airnya, Curug Siliwangi diyakini mengandung tuah yang teramat sangat dan dijaga langsung oleh sang Prabu, maka tempat inilah yang di anggap paling keramat ketimbang Cipangubusan atau sumber air keramat, Geger Hanjuang tempatnya sang Prabu menghabiskan waktu istirahat dan Batu Pedang tempat dimana beliau menyimpan pedang kesayangannya.
Lokasi
Terletak di kawasan Bandung Selatan, tepatnya di Desa Cimaung, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa barat.
Peta dan Koordinat GPS : 7° 7' 40.00" S 107° 38' 12.29" E
Aksesbilitas
Berjarak sekitar 30 km dari Kota Bandung ke arah selatan. Dari areal wanawisata Gunung Puntang, Curug Siliwangi ini berjarak sekitar 3,5 km (dengan waktu tempuh sekitar 2 jam perjalanan) dengan menyusuri jalan setapak yang cukup terjal dan menyeberangi beberapa sungai yang membelah jalan (tanpa jembatan).
Untuk mencapai lokasi ini tidak begitu sulit, selain dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi, juga dapat ditempuh dengan kendaraan umum. Dari Terminal Kebon Kalapa naik bus jurusan Pangalengan, turun di daerah Cimaung, kemudian dilanjutkan dengan menggunakan angdes atau ojek menuju lokasi. Bisa juga dari Terminal Tegalega (arah M.Toha) atau Buah Batu (arah Dayeuh Kolot), naik kendaraan umum jurusan Banjaran, kemudian dilanjutkan dengan menggunakan kendaraan umum menuju lokasi. Di samping itu, juga dapat ditempuh dari terminal Leuwipanjang (arah Soreang). Naik jurusan Banjaran atau menumpang bus jurusan Pangalengan.
Bagi yang membawa kendaraan pribadi, dari pusat kota Bandung dapat melalui Soreang atau Buah Batu. Bila melaui Buah Batu ikuti saja Jalan Raya Mochamad Toha melalui Dayeuh Kolot melewati Terminal Banjaran. Dari kota kecamatan ini, jaraknya kurang lebih sekira lima kilometer sampai di persimpangan Cimaung. Hal yang perlu diingat, jangan lepaskan pandangan ke sebelah kiri, agar mudah melihat papan petunjuk menuju lokasi.
Fasilitas dan Akomodasi
Fasilitas yang ada antara lain Bumi Perkemahan Gunung Puntang seluas 5 Ha, parkir kendaraan yang cukup luas, MCK, Musholla dan beberapa warung yang menyediakan aneka jajanan. Juga di kawasan ini tersedia akomodasi beberapa saung berupa pendopo untuk istirahat atau menginap bagi pengunjung yang tidak membawa perlengkapan berkemah.
Tiket dan Parkir
Tiket masuk ke kawasan ini adalah Rp 5.000 per orang.
Wisata Lain
- Stasiun Pemancar Radio Malabar. Statiun ini didirikan pada zaman pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1917-1929. Sampai saat ini puing-puing bekas peninggalannya masih dapat ditemui, sebagai saksi sejarah.
- Dua buah goa yang terletak dekat Stasiun Pemancar. Goa ini memiliki panjang sekitar 1 km dan dibuat juga oleh pemerintah Belanda pada tahun 1940. Menurut petugas disana dulunya berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan komponen peralatan stasiun radio dan telefon.