Curug Seribu Bogor

Curug Seribu Bogor. Curug Seribu Bogor memiliki ketinggian air yang mencapai 100 meter dengan curahan air yang besar. Sumber air curug berasal dari Gunung Salak dan mengalir mengikuti arah Sungai Cikuluwung.  Selama menuju ke curug ini akan ditemui tiga air terjun tambahan berada di sisi kanan jalan dengan masing-masing berketinggian antara 5 hingga 10 meter namun dengan debit air yang kecil dan berada di balik rimbunnya daun pepohonan.

Curug Seribu Bogor ini berada di ketinggian antara 750-1.050 meter dari permukaan laut (dpl) dan termasuk dalam Kawasan Wisata Gunung Salak Endah (GSE) di kaki Gunung Salak di bawah naaungan TNGHS (Taman Nasional Gunung Halimun Salak).  Selain Curug Seribu masih ada 3 curug lagi di kawasan ini yaitu Curug Cihurang, Curug Ngumpet, dan Curug Cigamea.  Semua curug tersebut terletak dekat dengan jalan raya sehingga mudah dijangkau.

Lokasi

Terletak di Desa Gunung Sari, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat.

Peta dan Koordinat GPS: 6° 42' 24.77" S  106° 40' 58.62" E

Aksesbilitas


Berjarak lebih kurang 38 km dari kota Bogor hingga Pintu Gerbang Kawasan Wisata Gunung Salak Endah.  Selanjutnya dari pintu gerbang ini berjarak lebih kurang 3 km hingga tiba di pintu masuk Curug Seribu.  Dari pintu masuk dilanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapak sekitar 1 km menuju lokasi Curug Seribu.  Kondisi jalan ke lokasi ini menurun, curam dan licin dengan waktu tempuh yang dibutuhkan sekitar 1 jam untuk mencapai ke lokasi Curug Seribu.

Ada empat jalur yang bisa digunakan untuk menuju kawasan Salak Endah.  Pertama adalah jalur Cemplang (Cibungbulang)-Pamijahan-Salak Endah, kemudian ada jalur Cikampak-Salak Endah, Cibatok-Salak Endah dan terakhir jalur Tamansari-Gunung Bunder-Salak Endah. Umumnya jalur pertama lebih banyak dilalui, hal ini dikarenakan memiliki jarak dan waktu tempuh terpendek dari jalan raya Bogor-Leuwiliang. Selain itu, kondisi fisik jalan di jalur ini lebih bagus dan tidak berkelok-kelok.

Bagi yang menggunakan kendaraan umum dari Bogor (Terminal Barangsiang) naik angkot 03 jurusan Bubulak, kemudian disambung dengan angkot lagi ke jurusan Leuwiliang.  Turun di pertigaan Cibatok atau Cibungbulang, lalu naik angkot lagi ke jurusan Gunung Picung hingga perhentian terakhir angkot.  Dari perhentian terakhir angkot tersebut perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki atau naik ojek ke pintu gerbang (pos jaga) Wana Wisata Gunung Salak Endah.

Tiket dan Parkir
Tiket masuk ke kawasan ini adalah Rp 3000 per orang (termasuk asuransi Rp 250) dan ongkos parkir adalah Rp 1000 per motor.  Sedangkan tiket masuk ke kawasan Wisata Gunung Salak Endah (GSE) adalah Rp 7000 per orang termasuk kendaraan roda dua.

Fasilitas dan Akomodasi

Di obyek wisata ini terdapat beberapa fasilitas yang dapat dinikmati pengunjung antara lain MCK, mushola, camping ground,shelter,dan warung makan.

Curug Seribu Bogor.



View Curug Seribu in a larger map

Curug Cigamea Bogor

Curug Cigamea Bogor. Curug Cigamea terdiri dari dua air terjun utama dengan karakter berbeda. Air terjun pertama lebih dekat dengan jalan masuk, dengan tebing curam menyerupai dinding dan didominasi bebatuan hitam.  Kolam limpahan air yang berada dibawahnya tidak terlalu dalam dan luas sehingga tidak bisa digunakan untuk berenang.


Sementara air terjun kedua berjarak sekitar 30 meter dari air terjun pertama dan berada di celah tebing.   Air terjun kedua ini memiliki ketinggian sekitar 50 meter dengan aliran air yang turun semakin lebar membelah tebing bebatuan yang berwarna hitam kecoklatan serta tumpahan air yang cukup deras dibandingkan air terjun yang pertama.  Kolam limpahan air yang ada di bawah air terjun kedua ini cukup luas dengan warna air yang biru kehijau-hijauan di bagian tengah kolam menandakan bagian tersebut cukup dalam, sehingga bisa digunakan untuk berenang.

Sepintas bila dilihat dari bawah, sumber air yang berada di atas air terjun kedua ini berada sedikit di bawah air terjun pertama, padahal sebenarnya tidak. Dari hasil pengamatan mulai dari masuk lokasi ini, terlihat jelas bahwa air terjun kedua ini memiliki ketinggian yang lebih tinggi dari air trjun pertama, namun karena tertutup oleh rimbunnya pepeohonan dan adanya bagian tanah yang sedikit menjorok ke muka, praktis bagian atasnya tidak bisa dilihat saat berada di lokasi

Curug ini berada di Kawasan Wisata Gunung Salak Endah (GSE) di kaki Gunung Salak di bawah naungan TNGHS (Taman Nasional Gunung Halimun Salak).  Di kawasan ini terdapat juga tiga curug lain, yaitu Curug Seribu, Curug Ngumpet dan Curug Cihurang.

Lokasi

Terletak di Desa Gunungsari, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat.

Peta dan Koordinat GPS: 6° 41' 40.30" S  106° 41' 8.48" E

Aksesbilitas

Berjarak lebih kurang 38 km dari kota Bogor hingga Pintu Gerbang Kawasan Wisata Gunung Salak Endah.  Selanjutnya dari pintu gerbang ini berjarak lebih kurang 4 km hingga tiba di pintu masuk Curug Cigamea.  Dari pintu masuk ini dilanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapak menuruni lembah lebih kurang 350 m atau 20 menit waktu tempuh hingga tiba di lokasi Curug Ngumpet.

Kondisi jalan menuju lokasi sudah cukup baik dengan jalan setapak terbuat dari batu dan tersusun rapi dalam bentuk susunan anak tangga (paving block) dengan pembatas pagar besi. Di beberapa bagian jalan tempat peristirahatan tersedia shelter untuk melepas lelah sambil menikmati air terjun dari kejauhan.  Juga tengah perjalanan akan dijumpai beberapa ekor monyet yang mendekat biasanya minta makanan. Menurut penjaga pintu kawasan curug ini, monyet  yang datang bisa sampai 50 ekor banyaknya.

Ada empat jalur yang bisa digunakan untuk menuju kawasan Salak Endah.  Pertama adalah jalur Cemplang (Cibungbulang)-Pamijahan-Salak Endah, kemudian ada jalur Cikampak-Salak Endah, Cibatok-Salak Endah dan terakhir jalur Tamansari-Gunung Bunder-Salak Endah. Umumnya jalur pertama lebih banyak dilalui, hal ini dikarenakan memiliki jarak dan waktu tempuh terpendek dari jalan raya Bogor-Leuwiliang. Selain itu, kondisi fisik jalan di jalur ini lebih bagus dan tidak berkelok-kelok.

Bagi yang menggunakan kendaraan umum dari Bogor (Terminal Barangsiang) naik angkot 03 jurusan Bubulak, kemudian disambung dengan angkot lagi ke jurusan Leuwiliang.  Turun di pertigaan Cibatok atau Cibungbulang, lalu naik angkot lagi ke jurusan Gunung Picung hingga perhentian terakhir angkot.  Dari perhentian terakhir angkot tersebut perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki atau naik ojek ke pintu gerbang (pos jaga) Wana Wisata Gunung Salak Endah.

Tiket dan Parkir

Tiket masuk adalah Rp.3500 per orang.  Sedangkan tiket masuk ke kawasan Wisata Gunung Salak Endah (GSE) adalah Rp 7000 per orang termasuk kendaraan roda dua.

Fasilitas dan Akomodasi

Banyak tersedia tempat penginapan di kawasan ini.

Curug Cigamea Bogor 

Curug Cibeureum Cianjur

Curug Cibeureum Cianjur. Curug Cibeureum terdiri dari air terjun utama Curug Cibeureum, dan dua air terjun lain yang lebih kecil, Curug Cidendeng dan Curug Cikundul. Curug Cibeureum adalah air terjun terbesar dan paling pendek di kawasan ini, letaknya yang lebih terbuka dan dekat shelter sehingga lebih banyak dikerumunin.  Nama Cibeureum berasal dari bahasa sunda yang berarti sungai merah, nama ini diambil dari nuansa merah dinding tebing yang terbentuk dari lumut merah yang tumbuh secara endemik disana.


Disebelah kanan Curug Cibeureum adalah Curug Cidendeng, ukurannya lebih tinggi dan langsing.  Airnya melintasi tebing batu-batu trap dan jatuh menimpa lereng tebing yang berlumut.  Sedangkan yang paling kanan adalah Curug Cikundul, letaknya yang sangat tinggi dan agak tersembunyi di ceruk dua tebing.

Ketiga curug ini memiliki ketinggian antara 40-50 meter dan berada di ketinggian 1675 m dari permukaan laut (dpl).  Curah hujan rata-rata di kawasan ini berkisar 3.000-4.200 mm per tahun.  Bulan basah pada perode Oktober sampai Mei, pada saat musim barat laut dan rata-rata hujannya lebih dari 200 mm per bulan.  Bulan Desember sampai Maret curah hujannya dapat mencapai lebih dari 400 mm per bulan.

Menurut klasifikasi iklim Scamidt dan Ferguson, tipe iklim dikawasan ini termasuk tipe iklim A.  Rata-rata temperaturnya bervariasi antara 18°C di Cibodas dan kurang dari 10°C di puncak Pangrango.

Legenda

Dinamakan Cibeureum karena konon dulu air yang dialirkannya berwarna merah. Ci (Sunda, artinya air) dan beureum (Sunda, artinya merah). Warna merah ini berasal dari dinding tebing curug ditumbuhi lumut merah ( Sphagnum gedeanum ). Jika terkena sinar matahari, warna air pun terlihat berubah menjadi merah.

Selain mitos berupa air yang berwarna merah tersebut diatas, terdapat juga mitos yang lain yaitu diyakininya keberadaan seorang pertapa sakti yang sedang melakukan laku ritual (bertapa).  Dikarenakan bertapa sangat lama dan tekun akhirnya pertama tersebut berubah menjadi batu.  Konon batu besar yang berada di tengah-tengah air terjun Cibeureum ini adalah perwujudan seorang pertapa sakti tersebut.

Lokasi

Terletak di dalam kawasan Taman Nasional Gede Pangrango (TNGP) Cibodas, tepatnya di Desa Sindang Laya, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat.

Peta dan Koordinat GPS :6° 45' 17.11" S  106° 59' 7.52" E  

Aksesbilitas

Berjarak sekitar 2,6 km atau satu jam dengan berjalan kaki dari gerbang masuk Taman Nasional.  Sedangkan untuk menuju Taman Nasional itu sendiri  harus melewati pintu masuk kawasan wisata Kebun Raya Cibodas.

Perjalananan menuju kawasan wisata Cibodas dapat ditempuh dengan mobil dengan kondisi jalan cukup mulus. Jarak ke kawasan ini sekitar 100 km dari Jakarta (sekitar 3 jam perjalanan).

Pintu masuk menuju ke Curug Cibeureum terletak di sebelah utara sekitar 500 m dari pintu masuk utama Kebun Raya Cibodas.  Pintu masuk ini juga merupakan jalan masuk menuju pendakian ke Gunung Gede-Pangrango.

Sepanjang perjalanan menuju curug ini akan ditemui beberapa tempat yang menarik, juga beberapa tempat peristirahatan (pos) yang sengaja dibangun oleh pengelola.
Sekitar 30 menit berjalan dari pintu masuk ditemui pos pertama.  Di Pos pertama ini terdapat pusat informasi, tempat istirahat dan toilet.

Selanjutnya perjalanan dilanjutkan ke pos kedua yang terletak di dekat Telaga Biru.  Telaga (dengan luas sekitar 0,25 ha) ini mempunyai air yang berwarna biru kehijau-hijauan karena di dalam telaga ini terdapat ganggang hidup sehingga membuat nya berwarna biru.

Setelah berjalan sekitar 2 km, perjalanan akan melewati jembatan yang terbuat dari susuan potongan kayu yang rapi di atas Rawa Gayonggong. Gayonggong sendiri itu jenis rumput. Aman untuk dilewati walau ada beberapa kayu yang udah bolong karena rapuh.  Track jembatan kayu ini lumayan panjang untuk disebut sekedar jembatan, sampai sedikit berkelok-kelok juga.  Di jembatan kayu ini ada tempat istirahat untuk sekedar melepas lelah atau mengabadikan pemandangan.

Jalur jembatan kayu kembali berganti dengan track bebatuan, dan tidak lama akan ditemui pos ketiga yang terletak di sebelah persimpangan (pertigaan) dan dinamakan Panyancangan Kuda.  Ada plang penunjuk arah disana, dengan arah ke kiri menuju lokasi air panas, Kandang Badak dan Puncak Gede, sedangkan arah ke kanan ke curug Cibeureum dan puncak Pangrango.

Dari persimpangan tersebut ke arah kanan jalan agak menurun sedikit dan datar.  Waktu tempuh menuju curug sekitar seperempat jam lagi dari persimpanan ini.

Tiket dan Parkir

Biaya tiket masuk ke Curug Cibeureum ini adalah Rp 3500 per orang. Biaya ini adalah untuk berkunjung ke Curug Cibeureum atau melakukan pendakian.  Sebelumnya di pintu gerbang Kawasan Wisata Kebun Raya Cibodas membayar tiket masuk sebesar 2000 per orang dan Rp 5000 untuk kendaraan roda empat.

Curug Cibeureum Cianjur

Curug Nangka Bogor

Curug Nangka Bogor. Curug Nangka adalah sebuah kawasan wisata air terjun yang terletak di Ciapus, Bogor, Jawa Barat yang masuk dalam, naungan RPH Gunung Bunder, BKPH Bogor KPH Kabupaten Bogor.  Daya Tarik Utama Wana Wisata Curug Nangka adalah air terjun yang mempunyai 3 tahap, dengan masing-masing memiliki ketinggian antara 10-20 m.  Selain Curug Nangka di kawasan ini juga dapat ditemui dua buah curug lagi, yaitu Curug Kawung dan Curug Daun.  Lokasi ketiga curug ini satu dengan yang lainnya berjarak sekitar 100 m dengan urutannya dari bawah adalah Curug Nangka, lalu Curug Daun dan terakhir adalah Curug Kawung.

Ketiga curug ini berada di kaki Gunung Salak pada ketinggian sekitar 750 m dpl dengan curah hujan 4000mm/tahun dengan suhu udara 20-22 C.  Selain menyajikan obyek wisata berupa air terjun, di kawasan Curug Nangka banyak sekali dijumpai kera-kera liar yang kerap sekali berani menghampiri pengunjung.

Curug Daun dan Curug Kawung

Lokasi Curug Daun letaknya agak di atas dan harus melewati jalan yang agak lebar tetapi dengan kondisi jalan naik dan turun. Untuk mencapainya, dari tempat Curug Nangka harus naik terlebih dahulu, dan menyusuri pinggiran sungai (tidak bisa langsung mengikuti arus air melalui sungai). Jarak dari areal parkir sekitar 300 sampai 400 meter.  Curugnya tidak terlampau tinggi tetapi aliran airnya cukup deras. Ketinggian Curug Daun ini berkisar hanya sekitar 6 meter.

Sedangkan lokasi curug Kawung terletak di bagian hulu dari Curug Nangka.  Jarak dari Curug ini ke Curug Daun sekitar 1 km dengan kondisi jalan setapak yang memiliki kontur naik turun.  Tinggi Curug Kawung sekitar 25 meter dan letaknya di ceruk dikelilingi bukit yang hijau. Lokasi curug ini cukup terbuka sehingga lebih aman bila sewaktu-waktu terjadi air bah.

Lokasi

Terletak di Desa Warung Loa, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat.

Peta dan Koordinat GPS: 6° 40' 4.12" S  106° 43' 37.09" E

Aksesbilitas

Berjarak sekitar 25 km dari Kota Bogor melalui Ciapus  yang mana dapat ditempuh sekitar 30 sampai 45 menit berkendara hingga pintu gerbang dan dilanjutkan dengan jalan kaki sepanjang ±1,5 km.  Kondisi jalan menuju curug ini pada umumnya baik (beraspal) dan dapat dilalui kendaraan roda empat. .

Untuk yang menggunakan angkutan umum dapat menggunakan trayek 03 jurusan Bogor-Ciapus dari terminal Ramayana Bogor.  Berhenti di tujuan akhir yaitu pertigaan sebelum pintu gerbang. Di pertigaan ini ada papan penunjuk jalan, bila belok kiri kearah Curug Nangka, dan belok kanan kearah Curug Luhur.  Selanjutnya dari pertigaan di atas (pemberhentian akhir angkot) perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki menuju pintu gerbang sejauh 700 meter. Konsisi jalan lumayan menanjak dan sudah diaspal meskipun tidak mulus lagi.  Dari pertigaan ini juga tersedia ojek yang dapat disewa hingga ke pintu gerbang.

Selain dari Ciapus, dapat juga ditempuh dengan kendaraan umum dari pertigaan Ciherang (bagi yang tinggal di wilayah Bogor Barat (Darmaga, Ciampea dll.)  Dari pertigaan Ciherang naik angkot ke jurusan Nambo. Turun di pertigaan sebelum Nambo ( orang daerah situ menyebutnya Pangkalan di Desa Sukajadi). Dari pertigaan Ciherang sampai Pangkalan Desa Sukajadi hanya membutuhkan waktu sekitar 35 menit dengan ongkos angkot Rp.4.000.  Selanjutnya dari Pangkalan tersebut naik angkot kembali dengan jurusan Ciapus (Warung Loa) yang melewati Curug Nangka dengan ongkos Rp 2000 dan membutuhkan waktu kurang dari sepuluh menit untuk sampai di pertigaan menuju Curug Nangka.

Letak Curug Nangka itu sendiri tidaklah terlalu jauh dari pintu masuk sekitar 500 m atau hanya membutuhkan waktu 15 menit berjalan kaki, namun lokasi curug ini yang cukup tersembunyi di dalam lembah yang curam dan dibatasi tebing-tebing tinggi.  Medan untuk menuju ke lokasi Curug Nangka tersebut tidaklah sulit, dari pintu gerbang atau lapangan parkir harus melewati camping ground dengan terlebih dahulu menyebrangi jembatan sebelum hutan pinus.  Dan dari camping ground kemudian menanjak sebentar hingga tiba di sungai.  Sungai ini merupakan bagian atas (hulu) dari Curug Nangka yang mana airnya mengalir ke bawah membentuk air terjun dengan dasarnya tidak terlihat.

Jika ingin melihat dasar curug ini harus turun ke jalur kanan bawah dari jalur utama di atas.

Tiket dan Parkir

Tiket masuk adalah Rp. 4000 per orang (sudah termasuk asuransi jiwa) dan parkir sebesar Rp 2000 per kendaraan untuk sekali parkir.

Fasilitas dan Akomodasi

Selain untuk kegiatan hiking mengunjungi curug, wana wisata ini dapat juga digunakan untuk wisata berkemah karena di lahan ini tersedia area untuk camping ground.

Fasilitas yang sudah tersedia dalam wana wisata ini adalah berupa pos jaga, pondok kerja, loket karcis, jalan setapak, tempat parkir , MCK, shelter (gardu pandang) tempat duduk, ruang informasi dan tempat sampah.  Juga banyak dijumpai warung-warung yang menjajakan makanan.

Curug Nangka Bogor

Curug Cigentis Karawang

Curug Cigentis Karawang. Curug Cigentis Karawang berada di ketinggian kurang lebih 1000 m di atas permukaan laut (dpl) dan memiliki ketinggian sekitar 25 meter dengan debit air yang dipengaruhi curah hujan turun di atas kawasan tersebut, bila musim kemarau panjang maka airnya seperti air pancuran.

Curug Cigentis ini adalah salah satu dari ke-7 tingkatan curug yang ada di Gunung Loji, dibawah kaki Gunung Sanggabuana yang termasuk wilayah pengelolaan hutan RPH Cigunungsari BKPH Purwakarta.  Adapun ke tujuh curug tersebut konon memiliki nilai sejarah berkumpulnya para wali pada jaman dahulu kala, namun yang boleh di kunjungi hanyalah satu curug, yaitu Curug Cigentis.  Ke enam curug lainnya tidak diperkenankan di singgahi karena beberapa alasan kuat diantaranya faktor alam yang masih terlalu rimba dan hanya orang-orang tertentu / orang yg berhati bersih dengan niat ibadah dan kuat bertahan dalam alam yang bisa mencapai curug yang paling atas.

Beberapa curug lain dapat di temui di sekitar lokasi ini, yaitu : 

Curug Cipanundaan. Curug Cipanundaan berada di kaki Gunung Sanggabuan dengan 3 (tiga) buah Curug jadi satu dalam satu areal seperti tangga.  Masing-masing tingkatan ini memiliki kolam penampungan. Akses jalan ke curug ini masih perawan dengan jalan setapak berliku-liku, naik turun dan melewati sungai yang berbatu besar.  Air terjun ini baru ditemukan oleh masyarakat setempat dan Team Expedisi Wisata Dinas Penerangan, Pariwisata dan Budaya Kabupaten Karawang.  Wisata ke Curug Panundaan sangat berat dan menantang, namun panorama indah dan masih asli serta belum terjamah oleh tangan - tangan jahil, memberikan kesan yang tak akan terlupakan.  Lokasi : Desa Kutamaneuh, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang dengan jarak sekitar 42 km dari pusat kota Karawang.

Curug Bandung. Curug Bandung merupakan salah satu rangkaian 7 (tujuh) air terjun dalam satu aliran sungai.  Dimulai dari Curug Peuteuy, Curug Picung dan yang terbesar adalah Curug Bandung.  Curug ini juga berada dibawah kaki Gunung Sanggabuana, perjalanan menuju curug ini cukup berat yaitu dengan berjalan kaki sejauh 3 km.   Lokasi : Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang dengan jarak sekitar 42 km dari pusat kota Karawang.

Curug Cikarapyak
. Curug Cikarapyak berada diatas Curug Cipanundaan. Perjalanan menuju curug ini sangat berat karena harus melalui jalan setapak menelusuri sungai berbatu, melipir tebing naik turun, menerabas semak belukar dan hutan belukar.  Lokasi : Desa Kutamaneuh, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang dengan jarak sekitar 42 km dari pusat kota Karawang.

Curug Cikoleangkak. Curug Cikoleangkak adalah air terjun terakhir, curug ini berada diatas Curug Cikarapyak dan Curug Cipanundaan.   Untuk mencapai air terjun ini perlu stamina fit dan keberanian untuk merambah hutan rimba.  Hal ini karena perjalanan menuju curug ini akan melintasi hutan rimba yang belum banyak dijamah oleh manusia.   Untuk menuju kesana harus melalui tebing padas, batu yang terjal dan jurang yang dalam, serta menerabas semak belukar.  Lokasi : Desa Kutamaneuh, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang dengan jarak sekitar 42 km dari pusat kota Karawang.

Lokasi. Terletak di Desa Mekar Buana, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat.

Peta dan koordinat GPS: 

Aksesbilitas. Berjarak 44 km dari pusat kota Karawang dan dapat dilalui dengan kendaraan roda empat atau roda dua dengan kondisi jalan beraspal.

Beberapa rute dapat ditempuh untuk menuju curug ini.

Rute 1.  Dari kota Karawang masuk ke jalan tol Cikampek hingga pintu Tol Kantor Asper dengan kurang lebih 30 km.  Selanjutnya dari pintu keluar Kantor Asper diteruskan menuju Parakan Badak sejauh kurang lebih 10 km. Sesampai di Parakan Badak mengambil arah ke Desa Jayanti kurang lebih 3,5 km.  Setelah parkir di desa tersebut diteruskan dengan berjlan kaki melalui jalan setapak 2 km.

Rute 2. Dari Cikarang Baru lewat Delta Mas -Bendungan Cibeet-Pangkalan Loji hingga Desa Jayanti. Selanjutnya diteruskan dengan berjalan kaki sejauh 2 km.

Rute 3. Atau bisa juga mengendarai roda 2 dengan jalur dari Jakarta - Cibubur - Cariu - Pasar Loji - Curug Cigentis dengan waktu tempu kurang lebih 2 jam.

Setiba di tempat parkiran perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki sejauh kira-kira 2 km menuju lokasi curug berada.

Tiket dan Parkir.Tiket masuk adalah Rp 5000 per orang.  Sedangkan biaya parkir adalah Rp 5000 untuk kendaraan roda dua dan Rp 7000 untuk kendaraan roda empat.

Fasilitas dan Akomodasi. Fasilitas yang ada antara lain loket karcis, MCK, shelter, jalan setapak, kolam renang alam, rambu-rambu obyek dan tempat sampah.

Curug Cigentis Karawang

View Larger Map

Curug Cilember Bogor

Curug Cilember Bogor. Curug Cilember Bogor memiliki tujuh buah air terjun di tempat yang berbeda-beda, dengan jeram tertinggi mencapai 40 meter. Semakin kecil angkanya, semakin tinggi letak air terjun tersebut. Namun curug (air terjun) yang paling banyak dikunjungi adalah curug yang ketujuh, dimana curug ini konon diyakini berkhasiat sebagai obat awet muda, mempercepat dapat jodoh dan dapat menyembuhkan penyakit.

Curug Cilember ini terletak di dalama kawasan Wana Wisata Curug Cilember di ketinggian 800-900 mdpl dengan suhu berkisar 18-23 C.  Luas kawasan ini sekitar 5, 9 hektar yang didominasi perbukitan dengan hamparan tanaman pinus merkusi dan di bawah naungan Perum Perhutani Unit III yang bekerjasama dengan PHBM Jawa Barat.

Dari Curug Tujuh Hingga Curug Satu Cilember

Curug paling bawah yang terdekat dengan pintu masuk adalah curug ketujuh. Lokasinya mudah diakses dan paling ramai dikunjungi oleh para pengunjung. Curug ke tujuh ini memiliki 2 curahan atau limpahan air dengan kolam hasil penampungan di bawahnya. Selain untuk mandi, berenang di kolam alami tersebutt, atau sekadar berfoto-foto dengan pemandangan air terjun, juga kerap kali dijadikan tempat foto prewedding untuk para calon pengantin.

Di curug kelima curahan airnya indah sekali, tinggi dan bertingkat-tingkat, dengan gemuruh curahan airnya yang jernih mengalir deras diatas bebatuan.  Pemandangan disekelilingnya juga asri sekali, banyak pepohonan
tinggi, Adapun untuk curug keenam sendiri memang tidak bisa dikunjungi karena belum ada jalan setapak menuju kesana sehingga biasanya pengunjung langsung menuju curug kelima setelah mengunjungi curug ketujuh.

Setelah curug ke-5, adalah ke-4 dan ke- 3 yang letaknya tidak berjauhan satu sama lain.  Untuk mencapai ke dua curug ini dibutuhkan perjuangan yang cukup berat karena kondisi jalan yang lebih  licin, terjal, berbatu dan juga banyak lintah yang ada di dedaunan sepanjang jalur ke sana.
Sedangkan untuk mencapai curug kedua dibutuhkan waktu lebih lama karena perjalannnya cukup jauh dari curug ketiga.  Dan bagi yang ingin mencapai curug ke satu yang terletak paling atas yang merupakan curug tertinggi di Wana Wisata Curug Cilember dibutuhkan waktu sekitar 2 hingga 3 jam berjalan kaki dari curug ke tujuh.  Hal ini dikarenakan medan yang dilalui menuju ke curug kesatu ini cukup sulit.  Disarankan untuk menggunakan pemandu yang sudah tahu medan perjalanan.

Legenda

Dahulu kala, konon area ini sebagai tempat bersemayamnya putri kerajaan Pasundan yang cantik jelita dan tentunya baik hati.  Ia memiliki raut wajah yang awet muda lantaran sering berbasuh di ketujuh air terjun tersebut.  Hingga akhir hayatnya, ia tetap berada di sekitar area Wana Wisata Curug Cilember untuk menjaga area curug terebut.  Hingga kini penduduk sekitar tidak mengetahui pasti keberadaaannya.

Juga tepat di atas lokasi curug 7 tedapat sebuah makam keramat yang setiap harinya sering dikunjungi oleh masyarakat, untuk berziarah, dan mencari berkah. Menurut sejarah makam ini bernama makam Embah Jaya Sakti yang masih memiliki garis keturunan Prabu Siliwangi dari kerajaan Pajajaran dan masih memiliki hubungan darah dengan Tubagus Arifin yang berada di Kiaralawang Bogor (Kebun Raya Bogor).

Lokasi

Terletak di Desa Jogjongan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat.

Peta dan Koordinat GPS: 6° 38' 13.61" S  106° 55' 22.57" E

Aksesbilitas

Berjarak sekitar 20 km atau sekitar 1,5 jam dari kota Bogor. Jalan masuk untuk mencapai curug ini berada dekat (sebelum) Pasar Cisarua atau gerbang Desa Cilember samping rumah makan padang dari arah jalan raya Bogor-Puncak. Atau juga dapat masuk melalui Taman Matahari. Kondisi jalan menuju lokasi umumnya baik (beraspal) dan dapat dilalui berbagai jenis kendaraan, akan tetapi berliku dan sempit sehingga bila ada 2 mobil berpapasan cukup sulit untuk melewatinya.  Jarak dari jalan raya hingga pintu gerbang curug ini sekitar 3 km.

Sedangkan sarana transportasi umum yang ada hanyalah angkutan ojek yang keberadaannya di jalan masuk di pinggir jalan raya Bogor- Puncak.

Tiket dan Parkir

Tiket masuk adalah Rp 6.000,-. Bila membawa kendaraan, tiket tambahan yang harus dibeli adalah Rp 8.000,- untuk mobil atau Rp 4.000,- untuk motor.

Fasilitas dan Akomodasi

Fasilitas di Curug Cilember sangat lengkap, dari MCK, pos jaga, pondok kerja, loket karcis, jalan setapak, tempat parkir, shelter (gardu pandang), tempat duduk, ruang informasi dan tempat sampah hingga tempat ganti pakaian telah tersedia.  Berbagai permainan yang membutuhkan ketangguhan dan keberanian juga tersedia, seperti Flying Fox. Juga ada sederet warung penjaja makanan dan minuman bila tak membawa bekal, termasuk pula yang menjual berbagai suvenir.
 
Bagi pengunjung yang ingin menginap, dikawasan ini terdapat pondok-pondok kayu yang disewakan.  Harga sewa pondok ini berbeda-beda, tergantung jenisnya. Sewa termahal adalah pondok Meranti (3 kamar tidur, dapur, tungku pemanas, water heater) harganya Rp 700.000,- untuk weekday dan Rp 900.000,- untuk weekend. Untuk pondok Merkusi dengan fasilitas sama seperti pondok Meranti tetapi hanya terdiri dari 2 kamar tidur, harganya Rp 600.000,- untuk weekday dan Rp 800.000,- untuk weekend. Sedangkan untuk tipe lainnya ada Rasamala (2 kamar tidur, water heater) dan Damar (2 kamar tidur, dapur) harga sewanya Rp 600.000,- untuk weekday dan Rp 700.000,- untuk weekend.

Bila ingin mencoba suasana yang berbeda, cobalah untuk menikmati acara camping atau berkemah di ruangan terbuka. Pengelola menyediakan sewa tenda seharga Rp 75.000,-, sleeping bag seharga Rp 15.000,- atau perlengkapan lainnya untuk berkemah seperti lampu, genset, matras, atau api unggun. Ada beberapa tempat yang menjadi lokasi perkemahan (camping ground). Tempat MCK dan keamanannya terjamin, karena adanya petugas yang terus berjaga di tempat ini.

Wisata lain

Taman Kupu-kupu. Taman dimana dapat melihat beragam jenis Kupu-kupu dengan beraneka keunikan yang mereka miliki, bahkan dapat belajar tentang penangkaran Kupu-kupu. Selain itu disini juga terdapat Taman Konservasi Kupu-Kupu, sebuah bangunan berbentuk kubah jaring raksasa tempat kupu-kupu dikembangbiakan. Ada petugas yang akan menjelaskan proses metamorfosis kupu-kupu, memperlihatkan telur, ulat maupun kepompong yang ada di taman konservasi ini. Tiket masuk ke Taman ini adalah Rp 5000 per orang.

Informasi
Jl. Cisarua Puncak Km 10
Desa Cilember
Kecamatan Cisarua
Puncak, Jawa Barat
Telp: (0251) 258 890

Curug Cilember Bogor


View Larger Map